Pandemi Covid-19 menjadikan sendi-sendi kehidupan terganggu, baik ekonomi, sosial, budaya dan bahkan bidang pendidikan. Namun tentunya kita berharap bahwa masih ada rasa optimis yang harus tetap dibangun guna mempersiapkan generasi muda mendatang yang mampu bersaing sebagaimana telah dicanangkan dalam program "Generasi Emas Indonesia 2045".
LDII sebagai salah satu ormas islam yang tumbuh dan berkembang di Indonesia turut andil dan berperan serta mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045 yang religius dan mandiri. Salah satu trobosan LDII adalah menyusun program andalan dengan mencanangkan program Tri Sukses Generasi Penerus. Program ini meliputi keilmuan dan kefahaman agama, akhlaqul karimah, serta kemandirian
Adapun tujuan dari program tri sukses adalah diharapkan generasi muda yang memiliki Ilmu dan kepahaman agama secara mumpuni dengan target yang ingin dicapai menjadikan anak muda dapat mengerti dan memahami kedudukan dirinya sebagai hamba Allah SWT. Mereka dituntut untuk melaksanakan kewajiban yang tidak bisa diwakilkan kepada siapapun dan ditunda sesaat pun, yaitu beribadah kepada Allah. Mengerti dan memahami bahwa amalan ibadah berdasarkan Al Quran dan Al Hadist yang tidak dicampuri dengan bid’ah, khurofat, syirik, tahayyul serta murni niatnya beribadah. Dengan demikian, sosok generasi penerus yang muncul adalah generasi muda yang mengerti dan memahami peraturan berupa perintah, larangan, halal haram, pahala, dosa. Mengerti dan memahami bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk beramar ma’ruf nahyi mungkar.
Kemudian dalam program Tris Sukses yang kedua yaitu Akhlaqul Karimah, LDII membina generasi muda agar memiliki karakter, sopan santun, tata krama, dan budi pekerti yang luhur yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia, serta dapat mengamalkan nilai-nilai yang terkadung dalam Pancasila, sila ke-2, kemanusiaan yang adil dan beradab.
Guna mewujudkan generasi berakhlaqul karimah itu, cara yang ditempuh LDII ialah membina mental anak bangsa dengan pengkajian kitab suci Al-Quran dan Al-Hadith, nasehat agama, simulasi budi pekerti dan lain-lain.
Kemudian pada program ketiga yaitu Kemandirian, LDII berkomitmen menumbuhkan generasi yang dapat hidup secara mandiri, tidak tergantung pada orang lain. Cara yang ditempuh salah satunya ialah dengan mengadakan pelatihan kewirausahaan.
Program LDII tersebut tentunya di suport dengan pembinaan yang ada di lingkup LDII dengan sangat terstrukur, jelas dan berkesinambungan, mulai dari tingkat pusat, DPW (Provinsi), DPD (Kab/Kota), PC (Kecamatan) hingga PAC (Kelurahan/Desa). Pembinaan dimulai dari tingkat anak-anak yaitu usia PAUD sampai SD kelas 6, pra remaja usia SMP, remaja usia SMA ke atas sampai dengan usia 30 tahun yang belum menikah, serta kegiatan pengajian yang juga diikuti oleh masyarakat umum.
Guna membantu kelancaran pembinaan tersebut, dibentuk forum Penggerak Pembina Generus (PPG) di tiap-tiap DPD Kabupaten/Kota.
Di dalam forum PPG terdiri pelaksana bidang-bidang yang berbeda. Mulai dari kurikulum, kesekretariatan, kemandirian, penggalangan dana, sarana dan prasarana, seni dan olahraga, keputrian, dan lain-lain.
Pada tingkatan terbawah (PAC, red) dibentuklah Forum Musyawarah Lima Unsur yang meliputi dewan penasehat, pengurus harian, guru pengajar (muballigh-muballighat), pakar pendidik dan orang tua anak didik. Lima unsur ini adalah pelaksana kegiatan di lapangan yang bertanggung jawab membina anak muda.
Dengan terbentuknya forum PPG dan 5 unsur ini, pembinaan generasi penerus dapat lebih terprogram, terarah dan terukur dalam rangka menciptakan generasi yang profesional-religius.
Pembinaan generasi muda LDII dikatakannya mulai nampak hasilnya. Mereka adalah generasi muda yang sibuk dalam kegiatan positif. Mulai dari pengajian di majelis taklim, pemondokan di ponpes, program penghataman Al Qur'an dan Hadith, Camping Cinta Alam Indonesia (CAI), kepramukaan, sepakbola, pencak silat, senam pelatihan IT, pelatihan kewirausahaan dan lain-lain.
Melalui berbagai pembinaan intensif dalam program Tri Sukses diharapkan agar anak muda Indonesia dapat menjadi generasi yang berilmu agama yang tinggi, berakhlakul karimah dan memiliki kemandirian agar dapat membawa kemajuan bagi bangsa. So, generasi emas 2045, who's care? I'm care, how about you?(cl_red)